Laser Cutting bisa untuk dibandingkan dengan memotong miniatur
obor yang dikendalikan dengan komputer. Laser Cutting dalam industri sudah dirancang untuk mengkonsentrasikan jumlah
energi yang tinggi ke tempat yang kecil. Biasanya sinar Laser Cutting berdiameter sekitar 0,003-0,006 inci ketika
menggunakan laser dengan panjang gelombang pendek
.
Energi panas yang dihasilkan oleh laser mencair,
atau menguapkan bahan di daerah pengerjaan dan gas atau campuran seperti
oksigen, CO2, nitrogen, atau helium digunakan untuk membuang bahan yang menguap
yang keluar dari goresan. Energi cahaya yang diterapkan langsung tempat yang
membutuhkan, meminimalisir panas zona di sekitar area yang dipotong.
Laser Cutting bekerja dengan mengarahkan output dari laser dengan
daya tinggi, oleh komputer, pada bahan yang akan dipotong. Bahan akan mencair,
terbakar, menguap, atau tertiup oleh jet gas, meninggalkan tepi dengan
finishing permukaan yang berkualitas tinggi.
Karena penggunaan laser, beberapa material mungkin
dapat memperoleh residu pembakaran di tempat yang terkena laser. Meskipun
residu ini merupakan sisa, namun bisa tampil menarik untuk proyek bernuansa
industrial atau vintage. Jika Anda tidak ingin untuk mempertahankan
bekas/residu tersebut, anda bisa mencoba beberapa cara untuk menghapusnya. Pada
beberapa bahan seperti misalnya kayu, residu ini dapat dihilangkan dengan cara
diampelas. Pada bahan lainnya misalnya dengan menggunakan lap basah.
Pembangkit sinar laser dilakukan dengan cara
menstimulasi bahan penguat oleh pelepasan listrik atau lampu dalam wadah
tertutup. Ketika bahan penguat distimulasi, sinar direfleksikan secara internal
oleh cermin parsial, sampai mencapai energi yang cukup untuk keluuar sebagai
aliran cahaya koheren monokromatik. Cermin atau serat optic biasanya digunakan
untuk mengarahkan cahaya koheren ke sebuah lensa, yang memfokuskan cahaya di
zona kerja. Bagian tersempit dari sinar yang terfokus umumnya kurang dari
0,0125 inchi (0,3175 mm) dalam diameter.
Proses saat engraving menggunakan energi laser
dengan power rendah (atau tinggi, tergantung bahan), hanya untuk menggores
permukaan bahan, sehingga laser tidak akan sampai menembus bahan tersebut.
Laser akan bergerak sebaris demi sebaris, dari baris paling atas hingga baris
paling bawah, sampai seluruh proses gravir selesai. Kedalaman yang dihasilkan
oleh Laser Engraving pada umumnya
tidak terlalu dalam, hanya sekitar 0,2-0,4 mm. Karena itu jika Anda
menginginkan kedalaman lebih dari itu, proses gravir harus diulang sebanyak
beberapa kali.
Hasil dari menggravir dari file vector dan bitmap
yang sama dapat tampil berbeda, apabila digravir pada bahan yang berbeda, atau
dengan setting power laser yang berbeda. Hasil gravir pada bahan yang mudah
terbakar cenderung akan lebih mudah gosong dibandingkan dengan bahan yang lebih
sulit terbakar. Setting power lebih besar juga cenderung menghasilkan gravir
yang lebih gelap, namun ada kalanya sebesar apapun power yang digunakan, gravir
tidak bertambah gelap.
Sekian dari artikel saya, semoga dapat bermanfaat
untuk para pembacanya. Kiranya ada salah kata, sesama manusia yang tidak
sempurna kiranya saling memaafkan. Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar