Kamis, 06 November 2014

Cara Kerja Mesin Laser Cutting



Laser Cutting bisa untuk dibandingkan dengan memotong miniatur obor yang dikendalikan dengan komputer. Laser Cutting dalam industri sudah dirancang untuk mengkonsentrasikan jumlah energi yang tinggi ke tempat yang kecil. Biasanya sinar Laser Cutting berdiameter sekitar 0,003-0,006 inci ketika menggunakan laser dengan panjang gelombang pendek
.
Energi panas yang dihasilkan oleh laser mencair, atau menguapkan bahan di daerah pengerjaan dan gas atau campuran seperti oksigen, CO2, nitrogen, atau helium digunakan untuk membuang bahan yang menguap yang keluar dari goresan. Energi cahaya yang diterapkan langsung tempat yang membutuhkan, meminimalisir panas zona di sekitar area yang dipotong.

Laser Cutting bekerja dengan mengarahkan output dari laser dengan daya tinggi, oleh komputer, pada bahan yang akan dipotong. Bahan akan mencair, terbakar, menguap, atau tertiup oleh jet gas, meninggalkan tepi dengan finishing permukaan yang berkualitas tinggi.

Karena penggunaan laser, beberapa material mungkin dapat memperoleh residu pembakaran di tempat yang terkena laser. Meskipun residu ini merupakan sisa, namun bisa tampil menarik untuk proyek bernuansa industrial atau vintage. Jika Anda tidak ingin untuk mempertahankan bekas/residu tersebut, anda bisa mencoba beberapa cara untuk menghapusnya. Pada beberapa bahan seperti misalnya kayu, residu ini dapat dihilangkan dengan cara diampelas. Pada bahan lainnya misalnya dengan menggunakan lap basah.

Pembangkit sinar laser dilakukan dengan cara menstimulasi bahan penguat oleh pelepasan listrik atau lampu dalam wadah tertutup. Ketika bahan penguat distimulasi, sinar direfleksikan secara internal oleh cermin parsial, sampai mencapai energi yang cukup untuk keluuar sebagai aliran cahaya koheren monokromatik. Cermin atau serat optic biasanya digunakan untuk mengarahkan cahaya koheren ke sebuah lensa, yang memfokuskan cahaya di zona kerja. Bagian tersempit dari sinar yang terfokus umumnya kurang dari 0,0125 inchi (0,3175 mm) dalam diameter.

Proses saat engraving menggunakan energi laser dengan power rendah (atau tinggi, tergantung bahan), hanya untuk menggores permukaan bahan, sehingga laser tidak akan sampai menembus bahan tersebut. Laser akan bergerak sebaris demi sebaris, dari baris paling atas hingga baris paling bawah, sampai seluruh proses gravir selesai. Kedalaman yang dihasilkan oleh Laser Engraving pada umumnya tidak terlalu dalam, hanya sekitar 0,2-0,4 mm. Karena itu jika Anda menginginkan kedalaman lebih dari itu, proses gravir harus diulang sebanyak beberapa kali.

Hasil dari menggravir dari file vector dan bitmap yang sama dapat tampil berbeda, apabila digravir pada bahan yang berbeda, atau dengan setting power laser yang berbeda. Hasil gravir pada bahan yang mudah terbakar cenderung akan lebih mudah gosong dibandingkan dengan bahan yang lebih sulit terbakar. Setting power lebih besar juga cenderung menghasilkan gravir yang lebih gelap, namun ada kalanya sebesar apapun power yang digunakan, gravir tidak bertambah gelap.

Sekian dari artikel saya, semoga dapat bermanfaat untuk para pembacanya. Kiranya ada salah kata, sesama manusia yang tidak sempurna kiranya saling memaafkan. Terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar